Bab
14 Bisnis Internasional
A.
Hakikat Bisnis Internasional
1. Perdagangan internasional
Merupakan perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara dan pemerintah suatu
negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber
Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Manfaat Perdagangan Internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat
perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Memperluas pasar dan menambah
keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Faktor – faktor terjadinya perdagangan
internasional.
Banyak faktor yang mendorong suatu
negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan
jasa dalam negeri
Keinginan memperoleh keuntungan dan
meningkatkan pendapatan negara
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
Adanya kelebihan produk dalam negeri
sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Adanya perbedaan keadaan seperti
sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang
menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu
barang.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan
politik dan dukungan dari negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga
tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Perdagangan internasional bukan hanya
bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa
globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik, sosial,
dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan
semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan
manusia, tidak ada manusia yang bisahidup sendiri, tanpa bantuan orang lain.
Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama
dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan
internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China,
danVietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya,
ketika harga bahanpangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras
berupaya untuk dapat mengekspornya.
2. Pemasaran Internasional
Merupakan kegiatan Pemasaran yang
melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan
penerapan konsep, prinsip, aktifitas, dan proses manajemen pemasaran dalam
rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai
Negara.
Pasar internasional adalah pasar yang
membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Pasar internasional melampaui
ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di
negara-negara di mana suatu organisasi melakukan bisnis.
B.
Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
beberapa alasan untuk melaksanakan
bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu dengan cara :
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu dengan cara :
Memanfaatkan semaksimal mungkin
kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya
secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
Menitik beratkan pada komoditi yang
memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain.
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk
memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi
bagi negerinya.
Absolute advantage dan comparative
advantage
Keunggulan absolute (absolute
advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki
keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan
perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak
ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu
menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena
kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan,
pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula
diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang
paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada
umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan
cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
Keunggulan komperatif (comparative
advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini
merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis
Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang
lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain.
Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan
dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
C.
TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis
internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari
tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap
yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun
tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At
EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam
dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu
keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam
tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di
negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus
mengirimkannya ke negeri asing itu.
2. EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat
berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan
kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan
hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin
berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan
manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya
bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai
tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau
“Purchasing”.
3. PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap
penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek
dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya
merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen
yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan
baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka
perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada
perusahaan asing tersebut.
4. FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang
lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi
atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk
peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya,
pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta
bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”.
Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai
“Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk
ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran,
supermarket, fitness centre dan sebagainya.
5. PEMASARAN DI LUAR NEGERI
6. PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR
NEGERI
D.
Hambatan dalam Memasuki Bisnis Internasional
Biaya Ekspor
Keuntungan berlebih memang terjadi di
sebagian pasar internasional, namun umumnya penyebab adanya perbedaan harga
antara Negara pengekspor dan Negara pengimpor disebut dengan istilah kenaikan
harga, yang merupakan biaya tambahan yang muncul akibat mengekspor produk dari
Negara yang satu ke Negara yang lain. Lebih spesifik lagi, istilah tersebut
berkaitan dengan situasi ketika harga yang meningkat karena biaya pengiriman,
asuransi, pengepakan, tarif, saluran distribusi yang lebih panjang, margin
perantara yang lebih tinggi, pajak khusus, biaya administrasi, serta fluktuasi
nilai tukar. Mayoritas biaya-biaya tersebut meningkat sebagai akibat langsung
dari perpindahan barang melewati batasan negara dan sering kali kenaikan harga
tersebut lebih tinggi dibandingkan harga di pasar domestik.
Biaya, Pajak, Tarif, Administrasi
Pajak mencakup tarif, dan tarif
mempengaruhi harga untuk konsumen akhir, hal ini sering dihadapi oleh para
pedagang internasional; dalam kebanyakan kasus, konsumen mampu mengatasi
keduanya. Namun kadang-kadang, konsumen diuntungkan ketika penjualan produk
perusahaan manufaktur ke Negara-negara asing mengurangi pendapatan bersihnya
agar dapat memasuki pasar negeri. Setelah tarik ulur, pajak dan tarif harus
dipertimbangkan oleh para pebisnis internasional. Tarif adalah sejumlah biaya
yang dikenal ketika barang dibeli dari Negara lain dan masuk ke dalam negeri.
Sebagai tambahan pajak maupun tarif, sebuah varian biaya administrasi
dihubungkan secara langsung pada sebuah produk ekspor dan impor. Lisensi ekspor
dan impor, dokumen lain, serta pengaturan fisik untuk membawa produk dari
pelabuhan tempat masuknya barang ke lokasi pembeli berarti timbulnya tambahan
biaya. Walaupun biaya tersebut realtif kecil, namun mereka menambah biaya
ekspor secara keseluruhan.
Inflasi
Di Negara-negara dengan kenaikan
tingkat inflasi yang cepat atau memiliki variasi nilai tukar yang tinggi, maka
harga jual harus terkait dengan biaya produk yang terjual dan biaya untuk
mengganti jenis barang – jenis barang produk. Inflasi adalah suatu keadaan di
mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam
waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai
dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu
yang cukup lama. Penyebaran inflasi keseluruh dunia terjadi oleh karena adanya
mekanisme perdagangan keuangan yang saling berkaitan antara negara dunia.
Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi dan mengakibatkan
kenaikan harga konsumen dan menghadapkan konsumen pada peningkatan harga
terus-menerus sehingga pada akhirnya membuat mereka tidak diperhitungkan lagi
sebagai pasar. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat
kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum
karena harga-harga yang naik. Distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat
tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Deflasi
Dalam keuangan modern, deflasi
didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah
uang yang berada di masyarakat. Dalam ekonomi, deflasi adalah suatu periode
dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi
kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang
beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang
beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat
suku bunga. Deflasi menghasilkan penurunan harga terus-menerus dan menciptakan
hasil yang positif bagi konsumen.
Cukai
Cukai adalah pungutan oleh negara
secara tidak langsung kepada konsumen yang menikmati/menggunakan obyek cukai.
Obyek cukai pada saat ini adalah cukai hasil tembakau(rokok, cerutu dsb), Etil
Alkohol, dan Minuman mengandung etil alkohol / Minuman keras.
Pabean
Pabean adalah kegiatan yang menyangkut
pemungutan bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Ada juga bea keluar untuk
ekspor, khususnya untuk barang / komoditi tertentu . Filosofi pemungutan bea
masuk adalah untuk melindungi industri dalam negeri dari limpahan produk luar
negeri yang diimpor, dalam bahasa perdagangan sering disebut tariff barier
yaitu besaran dalam persen yang ditentukan oleh negara untuk dipungut oleh DJBC
[Direktorat Jendral Bea Cukai] pada setiap produk atau barang impor.
Sedang untuk ekspor pada umumnya pemerintah tidak memungut bea demi mendukung
industri dalam negeri dan khusus untuk ekspor pemerintah akan memberikan
insentif berupa pengembalian restitusi pajak terhadap barang yang diekspor.
E.
Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah
perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat
besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang
di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat
besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki
pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat
besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan
untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan
mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi
agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga
pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah
tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional
seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan
pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan
lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan
subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama
muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan
berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.
0 komentar (comment):
Posting Komentar