Sun
Rss

Kamis, 05 Maret 2015

Kasus Nyata Kelangkaan Gas Elpiji 3 kg





JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, seharusnya mudah bagi PT Pertamina (Persero) untuk mengelola distribusi dan pemasaran elpiji 3 kilogram.

“Sebenarnya lebih mudah dikelola karena pelaku pemain terbatas,” kata Sofyan ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Sofyan meyakini, dengan pemain yang terbatas Pertamina mudah mengelola mereka dan penimbunan elpiji 3 kg tidak akan terjadi.

Terlebih lagi, lanjut dia, Pertamina juga sudah menginformasikan kepada masyarakat jika ada kenaikan harga yang tidak wajar dan kelangkaan. “Pertamina sudah mengumumkan bahwa pihak atau pedagang atau agen yang dicurigai melakukan praktik tidak benar, akan dimasukkan daftar hitam (black list),” lanjut Sofyan.

Sementara itu menganggapi operasi pasar yang digelar Pertamina, Sofyan menilai operasi pasar tersebut tidak seefektif pada komoditas beras.

“Kalau ada operasi pasar elpiji 3 kg tidak mungkin orang membeli sekaligus dalam jumlah banyak. Seadanya tabung kosong di rumah. Kalau beras bisa beli berkarung-karung. Jadi mungkin operasi pasar (elpiji 3 kg) tidak tepat,” pungkas Sofyan.

Saran saya:
Para penimbun Gas Elpiji 3 kg seharusnya segera ditindak lanjuti dengan diberikannya sanksi yang tegas, tidak hanya dimasukan dalam daftar hitam. Jika mereka diberikan sanki yang cukup berat, saya rasa mereka akan jera untuk tidak mengulangi tindakan tersebut. Kasihan rakyat kecil yang sudah beralih memakai gas dibanding minyak tanah tetapi mereka kesusahan saat membeli gas elpiji 3 kg. Sekalinya dapat, para agen akan mematok harga yang relatif lebih tinggi daripada biasanya karena mereka berkesempatan mempunyai laba yang lebih besar. Saya harap kedepannya, semua bahan pokok termasuk gas akan stabil harganya dan ada terus. 


Sumber:

0 komentar (comment):

Posting Komentar

Jaga lilin hoho :o