https://mauritaldrein.files.wordpress.com/2012/12/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.gif |
1. Jelaskan dengan contoh “ Penggunaan
Bahasa Indonesia secara baik dan benar “!
Penentuan
atau criteria bahasa Indonesia yang baik dan benar itu tidak jauh berbed dari
apa yang kita katakana sebagai bahasa baku. Kebakuan suatu kata sudah
menunjukan masalah “benar” kata tersebut. Namun masalah “baik” tidak berkaitan
dengan kebakuan suatu kalimat, tetapi berkenaan dengan keefektifan suatu
kalimat.
Pengertian
“benar” pada suatu kata atau suatu kalimat adalah pandangan yang diarahkan bagi
segi kaidah bahasa. Sebuah kalimat atau pembentukan kata dianggap benar apabila
bentuk kata, kaidah ejaan, kaidah kalimat, dan sebagainya. Dibawah ini akan
dipaparkan sebuah contoh.
Penggembala
itu menggiring sapi
Kalimat ini
benar karena memenuhi kaidah sebuah kalimat secara struktur, yaitu ada subjek (penggembala), ada predikat (menggiring, dan ada objek (sapi). Kalimat ini juga memenuhi
kaidah sebuah klaimat dari segi makna, yaitu mendukung sebuah informasi yang
dapat dimengerti oleh pembaca. Lain halnya dengan kalimat dibawah ini.
Sapi menggiring
pengembala itu
Kalimat ini benar menurut struktur karena ada subjek
(sapi), ada predikat (menggiring), dan ada objek (penggembala). Akan tetapi, dari segi
makna, kalimat ini tidak benar karena tidak mendukung makna yang baik.
Sebuah bentuk
kata dikatakan benar kalau memperlihatkan proses pembentukan yang benar menurut
kaidah yang berlaku. Kata aktifitas tidak
benar penulisannya karena pemunculan kata itutidak mengikuti kaidah penyerapan
yang telah ditentukan. Pembentukan penyerapan yang benar ialah aktivitas karena diserap dari kata activity. Kata persuratankabar dan pertanggungjawab
tidak benar karena tidak mengikuti kaidah yang berlaku. Yang benar menurut
kaidah ialah kata persuratkabaran dan
pertanggungjawaban.
Pengertian “baik”
pada suatu kata (bentukan kata) atau kalimat adalah pandangan yang diarahkan
dari pilihan kata (diksi). Dalam suatu pertemuan kita dapat memakai kata yang
sesuai dengan pertemuan itu sehingga kata-kata yang keluar atau dituliskan itu
tidak akan menimbulkan nilai rasa yang tidak pada tempatnya. Pemilihan kata
yang akan dipergunakan dalam suatu untaian kalimat sangat berpengaruh terhadap
makna kalimat yang dipaparkan itu. Pada suatu ketika kita menggunakan kata menugasi , tetapi pada waktu lain kita
menggunakan kata memerintahkan, meminta
bantuan, memercayakan, dan sebagainya. Pemilihan kata yang tepat untuk
konteks tertentu merupakan pemakaian bahasa Indonesia secara baik.
Sebagai simpulan,
yang dimaksud dengan bahasa yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah
bahasa yang konsisten, sedangkan yang dimaksud dengan bahasa yang baik adalah
bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi dan
kondisi pemakaiannya.
Misalkan dalam
pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku
Contoh :
Ayah : Budi apakah hari
ini kamu mengikuti kegiatan lomba berenang di daerah bogor ?
Budi : Iya Ayah, Budi akan mengikuti kegiatan
lomba berenang.
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang
Dosen dengan seorang mahasiswa
Contoh :
Pak Dosen : Saiful apakah kamu sudah mengerjakan
tugas?
Saiful : sudah saya kerjakan pak.
Pak Dosen : baiklah kalau begitu, segera
dikumpulkan.
Saiful : Baik pak, saya akan
mengumpulkannya
Contoh lain dalam tawar-menawar di suatu
toko, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau
kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar- menawar dengan pembeli dan si
penjual di pasar memakai bahasa baku yang seperti ini.
Penjual :
Selamat siang bu, Ada yang saya bisa bantu bu ?
Pembeli :
Selamat siang pak, Apakah Anda menjual Tahu yang dibuat di Amerika ?
Penjual :
Saya mempunyai Tahu yang anda cari bu, harganya adalah Rp. XXX
Pembeli :
mahal sekali pak, Apakah saya boleh menawarnya ?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia
yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok
dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas,
kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
Penjual : cari apa bu ?
Pembeli : saya lagi nyari tahu impor dari
amerika bang, ada gak ?
Penjual : oh, ada bu, nih bu harganya Rp.
XXX.
Pembeli : mahal amat bang, murahinlah bang.
2. Berikanlah contoh fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi !
Contoh Fungsi Bahasa dalam kehidupan
sehari-hari :
Ketika
jam tepat pada waktu subuh,zhuhur,ashar,maghrib,isya maka masjid disekitar
rumah akan memberikan pemberitahuan lewat pengeras suara dengan menyuarakan
adzan berkumandang agar umat muslim segera melaksanakan shalat pada waktunya.
Namun seringkali masjid memberikan pengumuman dukacita maupun pengumuman
penting lewat pengeras suara dan waktunya tidak menentu.
Maka bisa disimpulkan bahwa
fungsi suara pengeras dimasjid bukan hanya dipakai untuk kegiatan beribadah
melainkan untuk memberikan informasi penting terhadap di sekitar lingkungan
rumah kita.
Banyak
Fungsi dalam Bahasa Sebagai alat Komunikasi, Yaitu : Bahasa merupakan tata
aturan berbicara yang diungkapkan lebih dari ekspresi diri. Komunikasi tidak
akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami. Menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dapat
saling mengerti dan memahami oleh lawan bicara. Jadi dalam hal ini tindakan
pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita. Bahasa
sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk memberikan atau
menyampaikan suatu hal kepada lawan bicara. Dengan komunikasi, kita dapat
menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang
lain.
Dengan
komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah kita capai
oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman
kita. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan
tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat
ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi
memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di
telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda dengan orang lain
yang mendengarnya juga. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya
cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.
Sumber:
Arifin,
E. Zaenal. 2012. Bahasa Indonesia. Cetakan
II. Tangerang: Pustaka Mandiri.
0 komentar (comment):
Posting Komentar